Jumat, 27 Januari 2012

TEORI BIGFOOT


Bigfoot tampak seperti fenomena Amerika Utara, Namun sebenarnya cerita tentang Bigfoot hamper ada di beberapa bagian dunia lainnya, dari Yeti Tibet sampai ke Yowie Australia dan Siberia's yang lebih dikenal dengan nama Chunchunya. Mungkinkah makhluk ini benar-benar endemik di seluruh dunia dan hanya menjadi fenomena yang sulit untuk dipecahkan?

Berikut adalah lima teori aneh tentang apa yang dinamakan Bigfoot.

Teori Satu: Bigfoot merupakan spesies yang hilang dari hominid.
Hutan dalam dan pegunungan terpencil di dunia ini banyak menyembunyikan beberapa cabang evolusi dari kehidupan mahluk yang masih belum diketahui, termasuk primata. Meskipun secara teknis mungkin populasi seperti primata besar bisa ada di beberapa tempat di seluruh Amerika Utara dan telah lolos dari deteksi (tidak ada bangkai dikonfirmasi, tulang, kotoran, atau sarang yangditinggalkan), tapi apakah itu mungkin, bahwa tidak ada jejak sama sekali, setidaknya tulang belulang atau sisa kotoran yang ditemukan. Apakah Bigfoot merupakan spesies tersendiri atau masih bagian dari teori evolusi? Apakah bigfoot adalah mata rantai hidup evolusi dari kera ke manusia? Teori ini mempercayai bahwa Bigfoot adalah mata rantai yang hilang dan jika ingin segera mendapatkan jawaban tentang asal usul manusia, perburuan Bigfoot harus segera dilakukan.

Teori Kedua: Bigfoot adalah mahluk roh asli Amerika.
Dalam edisi awal newsletter Bigfoot Track Record, Gayle Highpine mengamati berbagai sikap suku Amerika Utara terhadap Bigfoot. Suku asli Amerika seperti Lakota, Dakota dan Ojibway menganggap kemunculan mahluk ini sebagai panduan semangat dan pertanda yang membawa "tanda-tanda atau pesan dari roh leluhur" " Salah satu anggota suku Dakota mengatakan kepada sebuah koran lokal, "Mereka ada di dimensi lain dari kami, tetapi dapat muncul dalam dimensi ini kapan saja mereka menghendaki."
Keberadaan Bigfoot yang dianggap sebagai mahluk berbeda dimensi mengungkapkan alasannya bahwa mahluk ini bisa memilih kapan dan kepada siapa ia akan menampakan diri, mahluk ini juga dianggap memiliki kekuatan supranatural terutama untuk menghindari upaya manusia dalam memburunya.

" Dalam dokumenter 2002 Bigfootville, penduduk asli Amerika di Oklahoma menyatakan bahwa Bigfoot bisa berdiri tepat di depan mereka, tapi ia bisa tidak terlihat dengan "kekuatan hypnosis dan sihirnya". Teori ini sangat dianggap konyol oleh para pecinta dan ahli Cryptozoology.

Teori Tiga: Bigfoot adalah makhluk asing.
Pada kasus tertentu, para peneliti mulai melihat bahwa penampakan Bigfoot sering disertai dengan penampakan benda aneh bercahaya di langit. Beberapa orang mengkaitkan Bigfoot dengan Fenomena objek terbang asing (UFO). Kesimpulannya: Bigfoot sangat sulit ditemukan karena datang dari angkasa, membuat beberapa jejak kaki, kemudian terbang kembali ke angkasa bersama objek terbang aneh. Beberapa ahli UFO mengkaitkan eksistensi Bigfoot tampaknya berada di bawah kendali dari beberapa spesies lain yang asig dari bumi. Dalam sebuah wawancara 1997 dengan Big Foot Encounters , peneliti Peter Gutilla menceritakan kisah berikut beberapa orang di daerah seattle yang di hipnotis untuk mengetahui kejujuran mereka terhadap laporan Bigfoot.

Dalam pengaruh hipnosis beberapa orang mengatakan menonton dua mahluk Alien turun dari UFO yang berbentuk cakram melayang pelan di hutan diikuti oleh makhluk besar dan tinggi yang mirip dengan kera berbulu lebat. Mahluk tinggi besar itu sepertinya tunduk kepada mereka. Selama berminggu-minggu sebelum pengalaman saksi mengatakan ia sering terbangun di malam hari dengan suara mendesing keras yang berasal dari langit di atas pepohonan dekat rumahnya. Para tetangga juga mendengar suara yang direkam pada tape, dan dalam salah satu rekaman terdengar mahluk itu seperti menangis meratap bernada tinggi dapat didengar di balik hutan.

Mnakah dari teori ini yang benar, silahkan anda memilihnya, atau mungkin anda memiliki teori sendiri?

YACUMAMA,LEGENDA RAKSASA DARI AMAZON


Mahluk Yacumama adalah nyata benarkah demikian? Mereka bahkan mungkin menjadi spesies yang belum ditemukan.

Banyak dari spesies tidak mudah ditemukan. Dan misteri teka-teki tentang mahlik ini tetap tidak terpecahkan selama berabad-abad. Salah satu misteri tersebut telah menghantui tanah dari Amazon. Lebatnya hutan hujan Amazon membuat banyak orang biasanya memutar jalan untuk melalui Brazil jika bepergian melalui suangai Amazon, sungai kedua terbesar setelah Sungai Nil yang sangat luas. Suku Aztec, telah menceritakan tentang keberadaan ular raksasa disekitar tepi sungai di kegelapan hutan Amazon.

Masyarakat sekitar sungai Amozon mempercayai Yacumama ular air yang besar yang hidup disana. Para peneliti Cryptozoology Eropa dan Amerika justru menganggap mitos tentang Yacumama adalah boa air besar atau anaconda. Menurut masyarakat adat ular raksasa lainnya mendiami wilayah bayangan di Amazon.

Meskipun keyakinan herpetologis ', penduduk asli tidak berbicara tentang anaconda besar dengan nama yang berbeda. Mereka berbicara tentang monster yang begitu besar sehingga anaconda akan kecil dibandingkan dengan mahluk ini. Terkadang Penduduk asli berbicara dalam ketakutan ketika menceritakan mahluk itu. Kepala makhluk raksasa ini konon mencapai 6 kaki lebarnya. Mereka bisa menumbangkan pepohonan dan mengubah arah anak sungai kecil.

Selama tahun 1906 penjelajah terkenal di dunia Mayor H. Percy Fawcett mengklaim menemukan anaconda raksasa saat bepergian ke Sungai Amazon. Ia berhasil menembak makhluk itu dan dan membawanya untuk penelitian.

Namun akademisi profesional dan herpetologis sangat ragu jika ada mahluk yang melebihi Anaconda yang pernah di bunuh Mayor H. Percy Fawcett. Masalahnya mahluk sebesar itu pastinya sangat mudah ditemukan.

Keberadaan Yacumama pun menjadi kontroversi sampai dua bersaudara, Mike dan Greg Warner, melancarkan sebuah ekspedisi ke hutan Amazon berburu ular rakasa itu. Ekspedisi tidak menemukan keberadaan ular raksasa, meskipun mereka merekam jalur ular raksasa dan mengambil kesaksian dari pribumi yang mengaku telah melihat Yacumama.

Mike Warner berbicara dengan ratusan pribumi dan pekerja yang telah bertemu dengan Yacumama. Dia mencatat bahwa kedua suku asli daerah Afrika tertentu dan pribumi di dekat Sungai Amazon di Amerika Selatan menggambarkan ular besar dengan karakteristik fisik yang sama.

Meskipun ekspedisi pertama gagal menemukan Yacumama, kedua saudara itu tidak kapok. Setelah melakukan penggalangan dana mereka kembali lagi melakukan ekspedisi ke Amazon. Walaupun samapi berita ini dittinggal Yacumama, dan lintasan yang di duga jalur mahluk urunkan belum ada hasil terbaru dari perburuan tersebut.

Selama bertahun-tahun, banyak penampakan Yacumama telah menyertakan deskripsi dari ular itu, karakteristik dari mahluk itu adalah memiliki tanduk di atas kepalanya. Fitur aneh ini hamper menyerupai legenda naga di China.
Menurut Mike Warner, "Penggolongan Spesies yang tepat untuk makhluk ini belum diketahui, tetapi kami percaya bahwa karakteristik fisik dan perilakunya berasal dari spesies ular [atau amfibi] yang berbeda.”

Sebagian besar saksi yang melihat seekor Yacumama biasanya tidak bisa mengambil gambar karena gerakan mereka yang cepat, terytama jika dipermukaan air. Penelitian Warner memekat daerah di mana dua sungai bergabung menjadi satu, disebut "pertemuan." Sungai. Ia mengatakan bahwa daerah-daerah antara pertemuan dua sungai memberikan predator raksasa pasokan makanan yang banyak, hal ini diperkuat dengan banyaknya kesaksian di sekitar daerah tersebut.

Selama ekspedisi kedua, Warner berhasil menemukan dan memotret daerah tempat tinggal Yacumama, dan lintasan yang di duga jalur mahluk itu bergerak serta parit-parit yang bisa dilalui mahluk itu (beberapa hampir 6 kaki lebarnya) dan memotret beberapa ular rakasa.

Apakah Yacumama nyata?
Ya, mereka kemungkinan nyata dan ada. Mereka bahkan mungkin menjadi spesies yang belum ditemukan. Mereka juga, termasuk dalam predator paling berbahaya dan mengerikan dalam kerajaan hewan yang menunggu untuk ditemukan.

Monster Loch Ness


Mungkin banyak dari pembaca yang sudah mendengar tentang legenda monster danau Loch Ness, dan akan sangat biasa sekali jika Dunia Cryptozoology membahas tentang Loch Ness. Namun bagaimanapun misteri monster Loch Ness tetap menjadi sesuatu yang menarik untuk dibahas. Monster Rakasa Loch Ness adalah hewan misterius yang masih belum bisa diidentifikasikan hingga saat ini, monster ini menghuni danau Loch Ness di Skotlandia, danau air tawar yang paling produktif di Inggris. Bersamaan dengan fenomena Bigfoot dan Yeti, Monster Loch Ness adalah salah satu misteri paling terkenal dalam dunia cryptozoology. Kebanyakan ilmuwan dan para ahli lainnya menemukan bukti-bukti saat ini tidak mendukung keberadaan makhluk Loch Ness, dan menganggap penampakan sesekali sebagai hoax (penipuan) atau salah identifikasi suatu mahluk atau hanya fenomena alam belaka. Namun, kepercayaan dan legenda tentang monster Loch Ness terus berlanjut di seluruh dunia.

Kesimpulan dari sebagian ilmuwan dan ahli Cryptozoology menganggap Nessie adalah binatang prasejarah dari spesies Plesiosaurus, reptil air berleher panjang yang telah punah selama jaman Jurrasic. Pendukung teori Plesiosaurus mengutip kemungkinannya spesies Plesiosaurus masih ada walaupun hanya sedikit karena di dukung bukti kelangsungan hidup ikan yang disebut coelacanth, yang seharusnya punah bersama dengan Plesiosaurus dan merupakan makanan bagi Plesiosaurus, yang ditemukan di lepas pantai Madagaskar pada tahun 1938. Di sisi lain, ilmu pengetahuan tidak menawarkan alasan yang masuk akal mengapa hewan semacam itu bisa ada di Loch Ness. Selain dari kepunahan yang tampak jelas, Kemungkinan Plesiosaurus masuk dalam spesies reptil berdarah dingin yang membutuhkan perairan tropis yang hangat, sedangkan suhu rata-rata danau Loch Ness hanya sekitar 5,5 ° C (42 ° F). Bahkan jika plesiosaurus yang berdarah panas (seperti dinosaurus) hidup di Loch Ness, mereka akan membutuhkan pasokan makanan yang besar untuk mempertahankan tingkat aktivitas yang diperlukan untuk hewan berdarah panas. Selain itu, tidak ada bukti substantif dalam struktur tulang fosil plesiosaurus yang menunjukkan kemampuan sonar (mirip dengan yang dimiliki oleh lumba-lumba dan paus). Sistem semacam itu diperlukan di danau, terutama di danau yang gelap sebagai sensor aktivitas gerak.

Pada bulan Oktober 2006, Leslie Noe Museum Sedgwick di Cambridge menunjukkan bahwa, " Struktur tulang leher seekor Plesiosaurus tidak memungkinkan mengangkat kepalanya keluar air seperti angsa, mereka tidak memiliki struktur tulang leher yang fleksibel ", Teori ini jelas mematahkan anggapan kemungkinan bahwa Nessie adalah Plesiosaurus.

Monster Berleher panjang
Penulis Peter Costello, dalam bukunya In Search of Lake Monster (1975), mengemukakan teori bahwa Nessie dan legenda monster danau lain yang terkenal sebenarnya merupakan spesies yang memiliki kesamaan yaitu berleher panjang, bisa jadi mereka itu adalah satu spesies atau masih ada akar spesies yang sama. Teori ini didukung oleh beberapa laporan saksi dari penampakan monster rakasa itu di darat, di mana makhluk itu seharusnya berjalan tertatih-tatih ke danau seperti cara berjalan anjing laut dan singa laut.

Sejarah Penampakan
Laporan dikenal paling awal terjadi dalam Kehidupan St Columba yang ditulis oleh Adamnan, sekitar abad ke-7. Cerita ini menggambarkan bagaimana pada tahun 565 Columba menyelamatkan hidup seorang nelayan yang diduga diserang oleh mahluk raksasa. Ia melakukan upacara dipinggir danau untuk mengusir mahluk besar yang mengganggu para pemancing dan nelayan.

Namun cerita tentang Kehidupan St Columba sebagai bukti tentang keberadaan monster Loch Ness dibantah oleh beberapa orang yang menganggap cerita dalam tulisan Adamnan tidak masuk akal, Monster loch Ness yang selama ini dikenal bahkan dari puluhan atau ratusan tahun yang lampau tidak pernah dilaporkan menyerang manusia atau mahluk lainnya. Kemudian hanya ada bukti tertulis dari Adamnan sendiri sedangkan para beberapa jema’at St. Columba tidak pernah mendengar tentang legenda ini sebelumnya, bagaimana mungkin kisah besar ini tidak diceritakan secara turun temurun pada setiap jamaat.

Tanah penampakan
Meskipun penampakan dari makhluk Loch Ness kembali terdengar pada abad keenam belas, penelitian yang bisa dikatakan modern yaitu pada tanggal 22 Juli 1933, ketika Mr George Spicer dan istrinya melihat 'bentuk binatang yang paling luar biasa' di depan mobil mereka. Mereka menggambarkan makhluk ini memiliki tubuh besar (sekitar 4 meter dan tinggi 25 kaki panjangnya), memiliki leher yang panjang, sedikit lebih tebal dari belalai gajah. Mereka tidak melihat anggota badannya karena tertutup air. Mahluk Ini berjalan di seberang jalan menuju danau Loch Ness sekitar 20 meter jauhnya, hanya menyisakan jejak semak yang patah di belakangnya.

Pada tanggal 5 Januari 1934 pengendara sepeda motor bernama Arthur Grant mengaku melihat seekor makhluk raksasa di daerah Abriachan di pantai timur laut, sekitar pukul 01:00 di malam bulan purnama. Grant melihat sebuah kepala kecil yang melekat pada lehernya yang panjang, makhluk itu menyeberang jalan kembali ke danau. Grant turun dan mengikutinya ke danau, tetapi hanya melihat riak air ketika mahluk besar itu masuk ke danau.

Pada tahun 1934, seorang pelayan muda bernama Margaret Munro konon sempat melihat mahluk raksasa sekitar 20 menit penampakan. Saat itu waktu menunjukkan pukul 06:30 pada tanggal 5 Juni, ketika ia melihat mahluk raksasa itu dari jarak sekitar 200 meter. Munro menggambarkan mahluk itu memiliki kulit elephantlike, leher panjang, kepala kecil dan dua kaki depan pendek seperti sirip. Penampakan mahluk raksasa berleher panjang di daerah tersebut berlanjut hingga tahun 1963, dan semakin ramai ketika sebuah film berkualitas rendah berhasil merekam mahluk raksasa itu dari jarak beberapa mil.

Penampakan di danau
Pada bulan Mei 1943, CB Farrel dari Royal Observer Corps berhasil dikejutkan dengan penampakan Nessie. Monster air itu kira-kira 250 meter jauhnya dari jaraknya berdiri dan memiliki mata yang besar, memiliki panjang tubuh 20-30 kaki, dan leher yang menonjol sekitar 4-5 kaki keluar dari air.

Pada bulan Desember 1954 kontak sonar yang aneh didapatkan oleh kapal nelayan Rival III. Para kru kapal mengamati pembacaan sonar yang menangkap sebuah objek besar sejalan dengan perahu pada kedalaman 480 kaki. Hal itu terdeteksi sekitar setengah mil dan 15 menit, sebelum akhirnya kontak sinyal hilang.

Tiga penampakan dalam satu malam
Pada tanggal 17 Juni, 1993 Edna MacInnes dan David Mackay, melaporkan telah melihat raksasa yang mereka gambarkan sebagai empat puluh kaki panjang, kulit coklat pucat, dan dengan leher panjang yang tersembul di atas air. Setelah berenang di sepanjang permukaan, mahluk besar itupun tenggelam ke dalam air. Mackay berusaha untuk mengambil foto, tetapi hanya berhasil mendapatkan gambar belakangnya.

Kemudian pada malam yang sama mahluk itu dilaporkan terlihat oleh James MacIntosh dari Inverness bersama dengan anaknya James Junior. James junior yang melihatnya lebih dulu, ia berkata "Ayah, itu bukan perahu, apa itu?" James yang melihat objek yang ditunjuk anaknya sangat terkejut melihat peampakan itu. Mereka menggambarkan mahluk itu berwarna cokelat pucat dan memiliki leher panjang sedang menjauh dari pantai.

Legenda tentang Loch Ness terus berlangsung dan tampaknya akan semakin sering terjadi penampakan yang lain di masa depan.